BLANTERORIONv101

Ketahui Perbedaan Konsep Gizi Seimbang dengan 4 Sehat 5 Sempurna!

5 Oktober 2018
konsep gizi seimbang

Konsep 4 Sehat 5 Sempurna barangkali sudah tidak lagi asing di telinga Anda. Apalagi konsep ini sudah diperkenalkan sejak lama dan dipandang mampu membantu menjaga agar kebutuhan nutrisi anak tetap terjaga dan tercukupi.

Akan tetapi, tahukah Anda bahwa konsep ini sudah diperbaharui dan diubah namanya menjadi konsep gizi seimbang? Perubahan ini bukan hanya soal perubahan nama, karena ada perbedaan yang mendasari keduanya. Untuk memahami lebih lanjut, simak penjelasannya berikut ini!

Apa Itu 4 Sehat 5 Sempurna?
Konsep yang satu ini sudah diperkenalkan sejak tahun 1950 an oleh guru besar ilmu gizi pertama Indonesia, yaitu Prof. Poerwo Soedarmo. Di sini, masyarakat diajak untuk mengonsumsi 4 sumber nutrisi utama: makanan pokok, lauk, sayuran, dan buah. Kemudian, nutrisi yang ke-5 adalah susu untuk menyempurnakan sumber nutrisi utama tersebut.

Apa Itu Konsep Gizi Seimbang?
Seiring dengan perkembangan zaman dan berlalunya waktu, konsep 4 Sehat 5 Sempurna dipandang tak lagi sesuai dengan teknologi maupun ilmu pengetahuan yang selalu berkembang. Maka, pada Oktober 2017 silam, pemerintah RI kemudian mengeluarkan kampanye terbaru yang memperkenalkan konsep gizi seimbang dan diberi nama Isi Piringku. Alasannya adalah bahwa slogan 4 Sehat 5 Sempurna dipandang belum tepat dalam memenuhi kebutuhan gizi yang seimbang. Sedangkan di dalam kampanye gizi seimbang, masyarakat diajak untuk mengisi 1 porsi makanan dengan 50% karbohidrat dan protein, dan 50% sayur dan buah.

Perbedaan Kedua Konsep
Di dalam kampanye Isi Piringku, disampaikan pula pembatasan jumlah gula, garam, serta lemak untuk dikonsumsi setiap hari. Selain itu, terdapat juga 10 pesan yang terkandung di dalam konsep gizi seimbang yang kemudian dirangkum menjadi 4 pesan pokok. Isi pesan itu adalah sebagai berikut:
  1. Memenuhi pola makan sehari-hari dengan kandungan gizi seimbang.
  2. Minum air putih dalam jumlah yang cukup.
  3. Menghabiskan minimal 30 menit sehari untuk melakukan aktivitas fisik.
  4. Mengenali kondisi tubuh sendiri dengan cara mengukur berat dan tinggi badan.
pesan pokok gizi seimbang - dokpedia

Mengapa Diubah Jadi Gizi Seimbang?
Selain faktor perkembangan ilmu pengetahuan dari tahun ke tahun, perubahan dari konsep 4 Sehat 5 Sempurna menjadi Gizi Seimbang juga dikarenakan banyaknya kasus obesitas pada anak yang rupanya banyak terjadi di Indonesia. Bahkan, angka obesitas pada anak di Indonesia adalah yang paling tinggi di ASEAN dengan angka nyaris 12 persen, seperti yang dibuktikan di dalam penelitian C.N Rachmi dari Universitas Padjadjaran dan dipublikasikan di dalam artikel ilmiah berjudul Overweight and Obesity in Indonesia: Prevalence and Risk Factors pada 2017 kemarin. Beberapa faktor pemicu obesitas yang diungkapkan di dalam penelitian tersebut antara lain adalah faktor keturunan, kurang aktivitas fisik, dan pola makan yang tidak sesuai standar nutrisi serta gizi harian berdasarkan AKG (Angka Kecukupan Gizi). AKG sendiri sudah diatur di dalam Permenkes RI Nomor 75 Tahun 2013.

Kelebihan Konsep Gizi Seimbang
Kecukupan gizi yang layak menurut konsep gizi seimbang dibagi ke dalam 3 jenis nutrisi penting:
  • 5-15% untuk protein
  • 25-35% untuk lemak
  • 40-60% untuk karbohidrat
Dan jumlahnya sendiri disesuaikan dengan tahap pertumbuhan dan perkembangan serta usia seseorang. Selain itu, pola diet berdasarkan konsep gizi seimbang juga dipandang lebih cocok untuk masyarakat Indonesia dengan komposisi yang sudah diatur di dalam PUGS (Pedoman Umum Gizi Seimbang). Di sana, segala jenis nutrisi yang dibutuhkan telah dihitung dengan lengkap dan persentasenya seperti yang telah disebutkan di atas. Maka, masyarakat Indonesia pun memiliki panduan yang lebih jelas terkait seberapa banyak kebutuhan nutrisi yang harus dipenuhi. Dan Anda sebagai orang tua pun dapat mempersiapkan makanan bergizi bagi si buah hati dengan lebih mudah dengan menggunakan konsep gizi seimbang sebagai panduan!