BLANTERORIONv101

Inilah Tokoh Yang Berjasa Dalam Penemuan Stetoskop

18 Oktober 2016
stetoskop

Kita tentu tidak asing dengan kata stetoskop. Stetoskop adalah sebuah alat medis akustik untuk memeriksa suara dalam tubuh. Dan banyak digunakan untuk mendengar suara pernapasan, jantung, bising usus dan aliran darah. Stetoskop merupakan alat yang sangat dibutuhkan oleh dokter, sehingga tak jarang selalu dibawa dokter saat memeriksa pasien.

Salah seorang pakar dalam dunia kedokteran yang sangat berjasa dalam penemuan stetoskop adalah Rene Theophile Hyacinthe Laennec, melalui publikasinya di tahun 1819 yang sangat terkenal, yaitu De I auscultation mediate ou Trait du Diagnostic des Maladies des Poumon et du Coeur (On Mediate Auscultation or Treatise on the Diagnosis of the Disease of the Lungs and Heart).

penemu stetoskop

Laennec lahir pada 17 Februari 1781 dari pasangan Theophile Marie Laennec dan Michelle di Quimper, dan menghabiskan sebagian besar masa mudanya di Nantes, Prancis. Laennec memiliki dua adik, Michaud dan Marie-Anne. Laennec kecil yang masih berusia 7 tahun dan Michaud berlayar ke Nantes untuk tinggal bersama pamannya, Guillaume Fran ois Laennec (1748-1822), yang juga merupakan seorang Dekan dari Fakultas Kedokteran di Nantes. 

Saat masih muda, Laennec belajar bahasa Latin, Yunani, Inggris, dan piawai dalam menulis sajak. Selain itu, dia mahir berdansa, meniup seruling, dan sebagai hobinya adalah memahat ukiran dari kayu. Laennec muda, karena pengaruh pamannya, mulai mendalami bidang kedokteran dan menyukai hal-hal berbau kedokteran hingga akhirnya masuk ke sekolah kedokteran di Paris.

Meski masih berstatus mahasiswa, Laennec sudah banyak mempublikasikan makalah dalam bidang peritonitis, amenorrhea, dan penyakit Liver. Setelah lulus dari kedokteran, Laennec bekerja di rumah sakit sekaligus menjadi pengajar di sebuah rumah sakit di Necker. Pada tahun 1816, Laennec mengalami kesulitan untuk mendeteksi denyut jantung pada pasien wanita yang mengalami sakit jantung. Laennec kesulitan mendengar denyut jantung tanpa menggunakan alat bantu, sehingga dia berusaha untuk dapat menemukan alat yang dapat digunakan untuk mendengar denyut jantung seseorang tanpa harus menempelkan telinganya di dada pasien, seperti yang dilakukannya selama ini untuk mendengar denyut jantung pasiennya. 

Pada suatu hari, Laennec yang saat itu berusia 35 tahun sedang berjalan di taman, lalu menjumpai dua orang anak laki-laki yang bermain selongsong balok kayu yang digesek dengan sebuah pin di ujung satunya dan temannya mendengarkan di telinga suara gesekan pin tersebut. Hal inilah yang menginspirasi Lannec untuk membuat model stetoskop, yaitu berupa tabung dari kayu dengan lubang silinder di dalamnya. Diameter lubang silinder di ujung tabung satu berbeda dengan diameter lubang di ujung lainnya. 

stetoskop pertama

Setelah melakukan berbagai percobaan, akhirnya Laennec berhasil menciptakan sebuah alat baru yang diberi nama stetoskop. Nama stetoskop berasal dari bahasa Yunani, stethos artinya dada dan skopeein artinya memeriksa, sehingga stetoskop artinya alat untuk memeriksa dada. Setelah mengalami perkembangan, bentuk stetoskop berubah menjadi gelas yang berbentuk pipa atau jam pasir yang panjangnya antara 15 sampai 22,5 cm.

Rene Laennec - Penemu Stetoskop

Namun, penemuan stetoskop ini tidak langsung digunakan oleh para dokter dan mendapat banyak kritikan. Seorang professor kedokteran mengatakan bila orang yang memiliki telinga untuk mendengar, maka gunakanlah telinganya jangan menggunakan stetoskop. Sehingga saat itu tidak banyak yang menggunakan stetoskop.

Dengan kemajuan teknologi, pada abad ke-19, stetoskop dikembangkan dengan menggunakan bahan karet dan alumunium. Stetoskop temuan Laennec, selanjutnya disempurnakan oleh Nicholas P Comins pada tahun 1829. Nicholas menciptakan stetoskop yang dapat mendengar denyut jantung dengan kedua telinga. Sehingga terciptalah stetoskop yang kita kenal bentuknya hingga saat ini. Penemuan stetoskop Laennec dan Nicholas tersebut merupakan salah satu penemuan yang dapat mengubah dunia. Karena fungsi stetoskop kini dapat menjadi alat kedokteran yang digunakan untuk menganalisis penyakit para pasiennya.

Saat wabah tuberkulosis melanda Perancis dan segala penjuru Eropa. Pada 13 Agustus 1826,  Rene Theophile Hyacinthe Laennec menghembuskan napas terakhirnya di Kerlouarnec akibat komplikasi Tuberkulosis (TBC).