BLANTERORIONv101

Mengapa Bertubuh Gemuk Bisa Terkena Diabetes?

17 Agustus 2016
gemuk-diabetes

Diabetes bisa kita temukan di mana-mana, angka kejadiannya terus melonjak tajam, bahkan cenderung menakutkan. Komplikasi diabetes bisa menyerang mata, jantung, ginjal, saraf, bahkan bisa sampai terjadi kemungkinan amputasi kaki.

International Diabetes Federation tahun 2012 menyebut bahwa saat ini ada sekitar 371 juta pasien diabetes. Angka ini melebihi jumlah seluruh penduduk Indonesia. Di Asia jumlah pasien diabetes ada 70 juta jiwa, dengan 7,6 juta di antaranya berada di Indonesia. Kini dilaporkan di kota besar Indonesia seperti Jakarta dan Surabaya, penderita diabetes mencapai hampir sepuluh persen penduduk. 

Banyak orang pada awalnya tidak tahu dirinya menderita diabetes. Karena kebanyakan diabetes memang berlangsung tanpa keluhan sampai beberapa tahun lamanya. Jika usia Anda di atas 40 tahun, memiliki keturunan diabetes, apalagi bertubuh gemuk, maka sangat mudah Anda terkena diabetes. Hati-hati!

Diabetes terjadi karena gula didalam darah naik. Kenapa gula dalam darah bisa naik?. Pertama-tama Anda harus tahu bagaimana tubuh mengatur gula. Gula dalam darah disebut glukosa, dan berasal dari dua sumber, yaitu dari makanan yang masuk dan yang diproduksi hati.

organ hati dan pankreas

Makanan sehari-hari seperti nasi, mie, roti, semua yang berasal dari padi-padian, juga buah-buahan, umbi-umbian, serta gula pasir, dan minuman soda, mengandung karbohidrat. Karbohidrat diserap tubuh lewat usus, kemudian berubah menjadi glukosa.

Glukosa merupakan sumber energi utama tubuh kita (terutama sel atau unit terkecil tubuh manusia setelah otot dan jaringan). Agar dapat melakukan fungsinya, glukosa butuh "teman" yang disebut insulin. Hormon insulin diproduksi organ pankreas. Tiap kali Anda makan, pankreas mengeluarkan insulin ke dalam aliran darah. Ibarat kunci, insulin membuka pintu sel agar glukosa bisa masuk ke dalam sel, otot atau jaringan lainnya. Dengan demikian kadar glukosa dalam darah akan turun.

Sumber glukosa yang kedua yaitu hati. Organ hati merupakan tempat penyimpanan sekaligus pengolahan glukosa. Pada saat kadar insulin meningkat seiring dengan makanan yang masuk ke tubuh, hati akan menimbun glukosa, yang nanti dialirkan menuju sel-sel tubuh bila dibutuhkan. Yaitu ketika Anda lapar atau tidak makan, insulin dalam darah rendah sehingga terpaksalah timbunan gula dalam hati (glikogen) diubah menjadi glukosa kembali dan dikeluarkan ke aliran darah yang berjalan menuju sel-sel tubuh.

Selain Hormon insulin yang diproduksi oleh "sel beta" kelenjar pankreas, dalam pankreas juga ada "sel alfa" yang memproduksi hormon glukagon. Jika kadar glukosa darah rendah, glukagon akan merangsang sel hati agar bekerja memecah glikogen menjadi glukosa.

Selain itu, tubuh masih mempunyai sejumlah hormon lain yang fungsinya berlawanan dengan insulin selain glukagon, yaitu epinefrin (adrenalin), dan kortisol (hormon steroid). Hormon-hormon ini memicu hati mengeluarkan glukosa sehingga glukosa darah bisa naik. Keseimbangan hormon-hormon di dalam tubuh akan mempertahankan gula darah Anda berada tetap dalam batas normal.

Maka pada penderita diabetes, ada gangguan keseimbangan antara transportasi glukosa ke dalam sel, glukosa yang disimpan di hati, serta glukosa yang dikeluarkan dari hati, sehingga kadar glukosa dalam darah meningkat. Selanjutnya kelebihan glukosa akan keluar melalui urine sehingga jumlah urine banyak dan mengandung gula.

Hormon Insulin dan glukagon

Penyebab keadaan ini hanya dua. Pertama, pankreas tidak mampu lagi membuat insulin (disebut juga sebagai Diabetes Tipe 1). Kedua, sel tubuh tidak memberi respon pada kerja insulin sebagai kunci membuka pintu sel sehingga glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel tubuh (disebut juga sebagai Diabetes Tipe 2).

Bila tubuh Anda gemuk karena kebanyakan lemak, banyak hormon di lemak ini yang bersifat menghalangi kerja insulin. Sehingga insulin Anda tidak dapat berfungsi dengan baik sehingga gula darah menjadi sukar diturunkan. Itulah sebabnya mengapa gula darah pada orang gemuk biasanya tinggi.