BLANTERORIONv101

Demam Tifoid

Ringkasan

Demam tifoid atau tifus (tipes) adalah penyakit yang terjadi karena infeksi bakteri Salmonella typhi dan umumnya menyebar melalui makanan dan minuman yang telah terkontaminasi. Biasanya ditandai dengan gejala demam dan gangguan saluran cerna. Saat masuk ke dalam tubuh manusia dan berhasil melewati pertahanan tubuh, yang berupa cairan asam di lambung, bakteri ini kemudian bergerak menuju usus halus. Di dalam usus halus, bakteri tersebut akan melekat ke sel mukosa usus halus dan menyebar melalui jaringan getah bening. Mereka akan memperbanyak jumlahnya di hati, limpa, folikel, dan jaringan getah bening.

Penyebab

Demam tifoid sebagian besar disebabkan oleh Salmonella typhi.
Masa inkubasi demam tifoid sekitar 7 - 14 hari atau 3 - 60 hari setelah terinfeksi. Setelah lewat masa inkubasi, saat bakteri mulai beredar ke dalam darah, maka penderita akan mengeluhkan demam dan rasa tidak enak badan.

Gejala

Demam hingga 7 hari atau lebih tanpa disebabkan oleh penyakit lain dan didapatkan salah satu gejala sebagai berikut:
  • Diare atau sembelit (sembelit biasanya terjadi pada dewasa, sedangkan anak sering kali mengalami diare).
  • Nyeri perut.
  • Muntah, mual.
  • Sakit kepala.
  • Batuk (misal batuk kering), gejala seperti flu (bisa disertai menggigil).

Diagnosa

Diagnosa demam tifoid berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.

Pemeriksaan penunjang untuk memastikan demam tifoid, antara lain:
  • Hitung darah lengkap: ditemukan jumlah sel darah putih rendah (leukopenia), jumlah trombosit rendah (trombositopenia), dan limfositosis relatif.
  • Tes Felix-Widal: mendeteksi adanya antibodi yang spesifik terhadap antigen Salmonella. Tes widal mendeteksi antibodi tubuh terhadap antigen O dan H dari S. enterica serotype typhi. Antibodi O biasanya tampak pada hari ke-6 hingga 8, sedangkan antibodi H tampak pada hari ke-10 hingga 12 setelah serangan penyakit. Tapi, penggunaan tes widal masih kontroversial karena hasilnya dapat berbeda dipengaruhi oleh area geografis.
  • Tes diagnosis demam tifoid yang baru, seperti: Tes IDL Tubex, IgM dipstick test, Typhidot.
  • Kultur kuman: pemeriksaan ini sulit dilakukan, mahal dan waktunya lama. Namun, merupakan tes baku (alat diagnosis pasti) untuk memastikan infeksi penyebab demam tifoid.

Terapi

Sebagian besar penderita demam tifoid berobat dengan rawat jalan. Rawat inap diperlukan jika ditemukan komplikasi demam tifoid. Penderita demam tifoid diberikan terapi antibiotik selama 7 - 10 hari dan diharuskan istirahat dan diberi asupan cairan yang cukup. Jika demam, maka diberikan obat penurun panas Paracetamol.
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.