BLANTERORIONv101

Infeksi Saluran Kemih

Ringkasan

Infeksi Saluran Kemih (ISK) dikelompokan menjadi 2, yaitu simptomatik dan asimptomatik. Disebut ISK simptomatik jika bakteri di dalam urine lebih dari 100.000 koloni bakteri per ml urine disertai gejala ISK seperti nyeri saat buang air kecil (BAK), sering BAK, dan rasa ingin BAK terus-menerus dengan atau tanpa demam dan nyeri pinggang. Sedangkan ISK asimptomatik jika didapatkan bakteri dalam urine namun tidak ada gejala yang dirasakan dan sering terjadi pada perempuan.

Penyebab

Penyebab ISK adalah bakteri pada tinja. Bakteri tersebut adalah Escherichia coli yang diduga naik dari anus menuju uretra (lubang tempat pengeluaran air seni).

Gejala

Gejala ISK antara lain:
  • Demam lebih dari 38°C. Gejala ini saja yang sering kali terjadi pada bayi yang menderita ISK.
  • Nyeri perut dan atau nyeri pinggang.
  • Muntah.
  • Gejala di saluran kemih, misalnya nyeri saat BAK, sering BAK, dan rasa ingin BAK terus-menerus. Gejala ini biasanya terjadi pada anak yang lebih besar atau pada dewasa.

Diagnosa

Diagnosa ISK berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
Untuk memastikan diagnosa pasti dari ISK, maka perlu dilakukan pemeriksaan penunjang, antara lain:
  • Urinalisis: merupakan pemeriksaan yang cepat. Pemeriksaan urinalisis mendeteksi adanya nitrite dan leukocyte esterase (LE) serta melakukan pemeriksaan mikroskop untuk menghitung jumlah sel darah putih (leukosit) dan melihat adanya bakteri.
  • Kulture urine: merupakan standar baku untuk mendiagnosis ISK namun hasilnya tidak bisa segera didapatkan.

Terapi

  • Biasanya cukup rawat jalan.
  • Pemberian antibiotik sesuai anjuran dokter.
  • Jika demam, beri Paracetamol dan atau kompres hangat.
  • Pastikan asupan cairan cukup.
  • Jaga kebersihan saluran kemih pada bayi dan anak.
  • Jangan sering menahan BAK pada dewasa.
  • Jika ditemukan gejala berat, misalnya demam tidak turun dengan obat, muntah terus-menerus, dan atau nyeri pinggang hebat maka dilakukan rawat inap.
  • Jika ISK terjadi pada bayi berusia kurang dari 2 bulan maka dilakukan rawat inap.
  • Pada bayi, berikan ASI eksklusif selama 6 bulan dan lanjutkan hingga 2 tahun. Karena faktanya, ASI dapat mencegah terjadinya ISK.
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.