BLANTERORIONv101

Cacar Air (Varicella Zooster)

Ringkasan

Cacar air adalah adalah infeksi virus pada kulit dan membran mukosa, yang menyebabkan lenting pada seluruh tubuh dan wajah. Virus cacar air dapat menyebar melalui udara saat penderita bersin atau batuk. Selain itu, bersentuhan dengan ruam cacar air pada penderita juga dapat menyebabkan penularan virus tersebut. Seseorang yang belum pernah mendapatkan vaksin cacar air atau terinfeksi cacar air berisiko menderita cacar air di kemudian hari.

Penyakit ini dapat terjadi pada semua usia. Namun sebagian besar terjadi pada anak-anak di bawah 15 tahun. Selain itu, orang dengan sistem imun yang lemah lebih berisiko seperti bayi, ibu hamil, dan lansia. Sebagian besar kasus yang parah terjadi pada orang dewasa.

Penyebab

Cacar air atau chickenpox adalah penyakit yang disebabkan oleh varicella zooster virus. Cacar air ditularkan melalui percikan ludah lalu masuk ke dalam tubuh manusia melalui saluran pernapasan. Dari saluran pernapasan ini virus akan menyebar ke seluruh tubuh bersama peredaran darah dan getah bening.

Gejala

Gejala cacar air dapat timbul dalam 10 - 21 hari setelah virus masuk ke dalam tubuh. Infeksi cacar air biasanya diawali dengan keluhan:
  • Demam, biasanya demam tinggi.
  • Nyeri kepala.
  • Badan pegal-pegal.
  • Nafsu makan menurun.

Gejala-gejala tersebut di atas biasanya terjadi sebelum munculnya ruam cacar air. Pada awalnya, ruam cacar air muncul disekitar wajah, punggung, dan dada kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Ruam tersebut menyerupai bintil yang berisi air dan gatal. Ruam cacar air biasanya menjadi keropeng, mengering serta mengelupas sendiri dalam waktu 1 - 3 minggu.

Diagnosa

Diagnosa berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
Biasanya diagnosa cacar air sudah bisa ditegakan tanpa pemeriksaan penunjang.

Penanganan cacar air

  • Tidak ada pengobatan yang spesifik. Karena cacar air disebabkan oleh virus, biasanya akan sembuh sendiri seiring dengan adanya daya tahan tubuh anak.
  • Tidak perlu antibiotik kecuali didapatkan infeksi bakteri sekunder misalnya ruam cacar menjadi kemerahan, bengkak, dan mengeluarkan nanah.
  • Pemberian obat antivirus acyclovir yang diminum hanya bermanfaat jika diberikan dalam waktu 24 jam sejak timbulnya ruam pertama kali di tubuh.
  • Pengobatan gejala yang menyertai, misalnya jika gatal maka dapat diberikan obat anti-gatal atau calamine lotion; jika demam maka diberikan Paracetamol.

Edukasi
  • Edukasi anak agar jangan menggaruk atau mengelupas bintil-bintil yang berisi air karena dapat menimbulkan bekas yang lebih dalam di kulit.
  • Jangan memberikan antibiotik karena cacar air disebabkan oleh virus, bukan bakteri. Jika disertai gejala superinfeksi dengan bakteri, baru diberikan antibiotik sesuai anjuran dokter.
  • Jika anak demam, berikan Paracetamol, istirahat cukup dan asupan nutrisi yang baik.
  • Konsumsi makanan cukup protein seperti ikan dan telur. Mengkonsumsi ikan dan telur tidak akan menambah rasa gatal, hal tersebut hanya mitos atau memang pasiennya memiliki alergi terhadap ikan dan telur.
  • Jika anak gatal dapat diberikan obat antigatal atau calamine lotion.
  • Anak mandi seperti biasa agar kebersihan kulitnya terjaga dan mengurangi rasa gatal.

Pencegahan
  • Menjaga daya tahan tubuh, dengan cara istirahat cukup dan makan bergizi serta teratur.
  • Pemberian vaksin cacar air. Anak yang sudah mendapatkan vaksin cacar air bukan berarti anak tersebut tidak dapat terinfeksi virus cacar air lagi. Anak yang sudah divaksin cacar air dapat menderita cacar air namun gejala yang timbul biasanya lebih ringan dibandingkan anak yang tidak pernah mendapatkan vaksin cacar air. Jika anak sudah terkena cacar air, maka tidak perlu diberikan vaksin lagi. Mengapa? karena anak yang terkena cacar air sudah memiliki kekebalan terhadap cacar air hingga dewasa.
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.