BLANTERORIONv101

Apa itu Infertilitas?

21 Juli 2016
Memiliki anak dianggap penting oleh semua masyarakat di dunia dan perkawinan merupakan salah satu sarana untuk mendapatkan keturunan. Keberadaan anak menyebabkan interaksi keluarga menjadi lebih kuat karena dianggap menjadi sebuah motivasi untuk menjalani masa depan. Memiliki anak yang sehat dan cerdas menjadi kebanggaan kedua orang tua.


Infertilitas adalah kondisi yang dialami oleh pasangan suami istri yang telah menikah minimal 1 tahun, melakukan hubungan senggama teratur tanpa kontrasepsi, namun tidak berhasil memperoleh kehamilan. Secara global diperkirakan terdapat kasus infertilitas pada 8-12% pasangan di dunia dengan wanita berusia subur, yaitu antara 50-80 juta pasangan.

Menurut sensus penduduk, terdapat 12% atau sekitar 3 juta pasangan infertilitas tersebar diseluruh Indonesia, baik di desa maupun di kota. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi infertilitas, yaitu frekuensi hubungan intim, usia perempuan, merokok, obesitas, stres atau faktor psiko-emosional, dan riwayat operasi bedah pelvis atau infeksi rongga panggul.

Secara medis infertilitas terbagi dalam dua jenis, yaitu infertilitas primer dan infertilitas sekunder. Infertilitas primer adalah infertilitas yang terjadi pada wanita yang memang belum pernah hamil. Sedangkan infertil sekunder terjadi pada wanita yang sudah pernah hamil dan melahirkan sebelumnya. Secara umum yang banyak terjadi di tengah-tengah masyarakat saat ini adalah infertilitas primer.

Sebagian besar masyarakat mengenal dengan baik apa itu infertilitas, namun sungguh disayangkan masih banyak yang menganggapnya sebagai sebuah Aib. Dan masih ada sebagian orangtua yang menyalahkan perempuan sebagai penyebab ketidakmampuan pasangan memiliki keturunan. Jadi perlu dirubah pandangan mengenai wanitalah penyebab utama tidak kunjungnya pasangan mendapatkan keturunan karena infertilitas juga terjadi pada pria.

Pencegahan infertilitas dapat dilakukan dengan pemilihan waktu yang tepat untuk melakukan hubungan seksual, serta menghindari pola hidup tidak sehat seperti begadang, merokok, jarang olahraga dan sebagainya.

Ilmu kedokteran saat ini baru sukses menolong separuh dari jumlah pasangan infertilitas guna memperoleh keturunan yang diinginkan. Kesulitan ini dikarenakan bahwa infertilitas adalah masalah kompleks dan melibatkan beberapa disiplin ilmu kedokteran. Oleh karena itu sangat baik untuk selalu rutin cek kesehatan dan konsultasikan masalah infertilitas kepada dokter.